Simeulue merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Simeulue merupak sebuah pulau di Samudera Indonesia. Ibukota Simeulue adalah Sinabang. Pulau ini dapat dicapai dengan menggunakan pesawat maskapai Susi Air dari Medan.Pesawat yang digunakan adalah jenis CESSNA C208B CARAVAN “COMMUTER” berkapasitas 12 penumpang. Pesawat ini biasanya digunakan untuk mengangkut Lobster bersamaan dengan mengangkut penumpang dari Simeulue ke Medan.
Perjalanan ditempuh kurang lebih 1 jam 10 menit dari Medan. Jadwal Susi Air ke Simeulue adalah setiap hari. Untuk detil jadwal penerbangan bisa dilihat disini. Bandara di Simeulue bernama Lasikin. Transportasi di sini cukup sulit. Dari bandara tidak ada angkutan umum bila mau ke kota. Simeulue sangat sepi, hanya ada satu dua kendaraan yang lalu lalang. Sinyal HP juga sulit. Sinyal HP selepas kantor polisi menuju bandara tidak ada lagi. Untuk penginapan juga sulit dijumpai.
Perjalanan ditempuh kurang lebih 1 jam 10 menit dari Medan. Jadwal Susi Air ke Simeulue adalah setiap hari. Untuk detil jadwal penerbangan bisa dilihat disini. Bandara di Simeulue bernama Lasikin. Transportasi di sini cukup sulit. Dari bandara tidak ada angkutan umum bila mau ke kota. Simeulue sangat sepi, hanya ada satu dua kendaraan yang lalu lalang. Sinyal HP juga sulit. Sinyal HP selepas kantor polisi menuju bandara tidak ada lagi. Untuk penginapan juga sulit dijumpai.
Wisata pantai merupakan andalan dari Simeulue. Airnya jernih, dan terdapat pantai yang langsung berbatasan dengan Samudera Indonesia. Beberapa wisatawan asing biasanya kesini untuk melakukan Surfing.
Banyak perantau dari Minang di Simuelue ini, sehingga akan sering terdengar logat bicara yang mirip dengan orang Minang. Sementara itu, kantor bank di Simeulue hanya ada 3, yaitu BRI, BPD Aceh dan Bank Syariah Mandiri (BSM) (pada bulan Maret 2011).
Menurut wikipedia Gugusan
Kepulauan Simeulue yang terdiri beberapa pulau besar dan kecil (± 40 buah)
berada tepat di atas persimpangan tiga palung laut terbesar dunia, yakni pada
pertemuan lempeng Asia dengan lempeng Australia dan lempeng Samudera
Hindia. Sehingga pada saat terjadinya gempa bumi dan tsunami tanggal 26
Desember 2004 yang ber-episentrum di ujung barat Pulau Simeulue, pulau ini
mengalami kerusakan sarana prasarana sangat parah. Namun jumlah korban jiwa
akibat peristiwa tersebut relatif minim, hal ini disebabkan masyarakat setempat
sudah mengenal secara turun temurun peristiwa yang disebut sebagai smong,karena
peristiwa serupa yakni tsunami pernah terjadi pada tahun 1907 sehingga apabila
terjadi gempa besar diikuti oleh surutnya air laut dari bibir pantai secara drastis
dan mendadak, maka otomatis tanpa disuruh seluruh penduduk, tua muda, besar
kecil laki-laki dan perempuan beranjak meninggalkan lokasi menuju tempat-tempat
ketinggian atau perbukitan guna menghindar dari terjangan smong atau tsunami
tersebut.
No comments:
Post a Comment